Definisi
E-Business
Menurut
O’Brien (2005) menjelaskan bahwa e-business adalah penggunaan
internet dan jaringan serta teknologi informasi lainnya untuk
mendukung e-commerce, komunikasi dan kerjasama perusahaan, dan
berbagai proses yang dijalankan melalui web, baik dalam jaringan
perusahaan maupun dalam para pelanggan serta mitra bisnisnya.
Lebih
lanjut O’Brien menjelaskan bahwa saat ini banyak perusahaan yang
telah berpindah dari system warisan berbasis mainframe ke aplikasi
klien/server lintas fungsi dengan melibatkan pemasangan software
enterprise resource planning, supply chain management, atau
customer relationship management dari SAP America, PeopleSoft,
Oracle, dan perusahaan-perusahaan lain.
Sementara menurut
Mohan Sawhney mendefinisikan e-Business sebagai : “The use of
electronic networks and associated technologies to enable, improve,
enhance, transform, or invent a business process or business system
to create superior value for current or potential customers”.
Secara prinsip definisi tersebut jelas memperlihatkan bagaimana
teknologi elektronik dan digital berfungsi sebagai medium tercapainya
proses dan sistem bisnis (pertukaran barang atau jasa) yang jauh
lebih baik dibandingkan dengan cara-cara konvensional, terutama
dilihat dari manfaat yang dapat dirasakan oleh mereka yang
berkepentingan atau stakeholder.
B. Ruang
Lingkup E-Business
Untuk dapat
menangkap dimensi ruang lingkup pengertian e-Business, cara yang
kerap dipakai adalah dengan menggunakan prinsip 4W (What, Who, Where,
dan Why).
- Dimensi WHATBanyak orang mempertukarkan istilah e-Business dengan e-Commerce. Secara prinsip, pengertian e-Business jauh lebih luas dibandingkan dengan e-Commerce; bahkan secara filosofis, e-Commerce merupakan bagian dari e-Business. Jika e-Commerce hanya memfokuskan diri pada aktivitas atau mekanisme transaksi yang dilakukan secara elektronik/digital, e-Business memiliki wilayah yang jauh lebih luas, termasuk di dalamnya aktivitas relasi antara dua entiti perusahaan, interaksi antara perusahaan dengan pelanggannya.
- Dimensi WHOSiapa saja yang terlibat di dalam eBusiness? Seperti yang tersirat dalam definisinya, semua pihak atau entiti yang melakukan interaksi dalam sebuah sistem bisnis atau serangkaian proses bisnis (business process) merupakan pihak-pihak yang berkepentingan dalam ruang lingkup eBusiness. Paling tidak ada tujuh (A sampai G) klasifikasi entiti yang kerap dipergunakan dalam mengilustrasikan eBusiness, masing-masing: Agent, Business, Consumer, Device, Employee, Family, dan Government
- Dimensi WHERETidak sedikit awam yang mempertanyakan dimana sebenarnya kegiatan bisnis dapat dilakukan dalam eBusiness. Jawabannya sangat singkat dan mudah, yaitu dimana saja, sejauh pihak yang berkepentingan memiliki fasilitas elektronik/digital sebagai kanal akses (access channel). Berbeda dengan bisnis konvensional dimana transaksi biasa dilakukan secara fisik di sekitar perusahaan yang bersangkutan, maka di dalam eBusiness, interaksi dapat dilakukan melalui berbagai kanal akses.
- Dimensi WHYPertanyaan terakhir yang kerap menghantui para pelaku bisnis tradisional adalah mengapa para praktisi bisnis di seluruh dunia sepakat untuk mengimplementasikan eBusiness sesegera mungkin sebagai model bisnis di masa mendatang. Penerapan konsep eBusiness secara efektif tidak saja menguntungkan perusahaan karena banyaknya komponen biaya tinggi yanga dapat dihemat (cost cutting), tetapi justru memberikan kesempatan perusahaan untuk meningkatkan level pendapatannya (revenue generation) secara langsung maupun tidak langsung.
Dalam
Wikidpedia (2010) bisnis online, atau biasanya disebut sebagai
“e-bisnis” atau “e-bisnis”, dapat didefinisikan sebagai
penerapan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) atau
information and communication technologies (ICT) untuk mendukung
seluruh kegiatan usaha. Apa manfaat bisnis cara biasa dengan
bisnis elekronik ? Metode bisnis elektronik memungkinkan perusahaan
untuk menghubungkan data internal dan eksternal sistem pemrosesan
lebih efisien dan fleksibel, untuk bekerja lebih erat dengan pemasok
dan mitra, dan untuk lebih memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan
mereka.
O’Brien menjelaskan bahwa secara
umum ruang lingkup e-bisnis mencakup bidang-bidang specialisasi yang
saling berhubungan
- Enterprise resource planning
- Customer relationship management
- Enterprise application integration
- Supply chain management
- Online transaction processing
- Enterprise collaboration
Secara lebih mudah diterjemahkan
bahwa e-bisnis melibatkan proses bisnis yang mencakup seluruh rantai
nilai: pembelian elektronik dan manajemen rantai suplai, pemrosesan
order elektronik, penanganan pelayanan pelanggan, dan bekerja sama
dengan mitra bisnis. Dengan kata lain, implementasi e-bisnis harus
memiliki fungsi yang saling mendukung. E-bisnis dapat dilakukan
dengan menggunakan Web, Internet, intranet, extranet, atau beberapa
kombinasi dari semuanya
Untuk bentuk bisnisnya, perusahaan
harus memutuskan yang mana e-bisnis model terbaik sesuai tujuan
mereka. Berikut ini adalah model e-bisnis yang diadopsi
- E-shops
- E-commerce
- E-procurement
- E-malls
- E-auctions
- Virtual Communities
- Collaboration Platforms
- Third-party Marketplaces
- Value-chain Integrators
- Value-chain Service Providers
- Information Brokerage
- Telecommunication
- Customer relationship
TINJAUAN PUSTAKA
Apakah Perbedaan antara E-
Commerce dan E-Bisnis ?
Menurut Tambotoh (2007) di dalam
blognya
(http://johantambotoh.wordpress.com/2007/08/05/e-commerce-dan-e-bisnis-apa-bedanya/#comment-591),
e-commerce dan
e-bisnis adalah
dua hal yang berbeda, karena secara teknis e-commerce merupakan
bagian dari e-bisnis,
namun tidak semua e-bisnis berarti e-commerce.
Keduanya memang menggunakan
internet dan EDI (electronic data interchange) untuk mengembangkan
proses bisnis, tetapi keduanya tidak interchangeable,
artinya keduanya tidak dapat dipertukarkan.
Lingkup e-commerce lebih sempit
jika dibandingkan dengan e-bisnis, di mana e-commerce adalah bagian
dari e-bisnis. E- bisnis menunjuk kepada penggunaan teknologi untuk
menjalankan bisnis yang memberikan hasil, memberikan dampak yang
besar kepada bisnis secara keseluruhan. E- commerce mengacu kepada
penggunaan internet untuk belanja online, seperti untuk belanja
produk dan jasa. Contohnya pembelian online tiket, buku atau hadiah,
dan produk lainnya melalui internet. Atau ketika kita membayarkan
sejumlah uang via internet.
Istilah e-bisnis meng-cover semua
area bisnis. E-bisnis terjadi ketika perusahaan atau individu
berkomunikasi dengan para klien atau nasabah melalui email. Pemasaran
dilakukan melalui internet, menjual produk atau jasa melalui
internet, menggunakan internet untuk riset pasar, menggunakan
internet untuk meng-hire orang, menggunakan internet untuk promosi
produk dan jasa, dan sebagainya.
Pemesanan buku di Amazon.com
termasuk pada e-commerce dan e-bisnis. Membuat sebuah peta dengan
arahan dari rumah ke kantor pos di yahoo.com merupakan e-bisnis tapi
tidak melibatkan e-commerce
Sedangkan menurut Nani (2010)
dalam blognya di
http://nanienuneno.blogspot.com/2010/10/e-business.html definisi
e-business secara sederhana adalah penggunaan internet untuk
berhubungan dengan konsumen, rekan bisnis, dan supplier. Penggunaan
internet menyebabkan proses bisnis menjadi lebih efisien. Dalam
penggunaan e-business, perusahaan perlu untuk membuka data pada
sistem informasi mereka agar perusahaan dapat berbagi informasi
dengan konsumen, rekan bisnis, dan supplier dan dapat bertransaksi
secara elektronik dengan mereka memanfaatkan internet.Beda e-business
dengan e-commerce adalah ecommerce hanya berupa transaksi secara
elektronik di internet sedangkan e-business termasuk juga pertukaran
informasi secara online misalnya sebuah perusahaan manufaktur membagi
informasi persediaan bahan baku ke supplier, sebuah lembaga keuangan
membagi informasi tentang perbankan, credit card, dll dengan konsumen
mereka, dan sebagainya.
O’Brien menjelaskan bahwa sebuah
e-bisnis sebenarnya terdiri dari beberapa bidang seperti dijelaskan
di bagian pendahuluan makalah ini.Adapun O’Brien telah membuat
bagan alur bidang-bidang e-bisnis dan keterkaitan di antaranya,
seperti di bawah ini :
Gambar 1. Interrelasi komponen
E-Bisnis dari O’Brien
Dari bagan ini jelas bahwa
internal perusahaan ada pada ruang lingkup Enterprise Resource
Planning yang berinterrelasi dengan Supply Chain Management untuk
menangani produksi dan Customer Relationship Management untuk
menangani pelanggan. Selain itu perusahaan juga harusnya memiliki
supporting berupa control administrasi dan financial. Kesemuanya
dihubungkan dengan jaringan Enterprise Application Integration.
Menurut Cole (2010) dari berbagai
pengalaman telah terbukti bahwa untuk melakukan e-bisnis yang sukes
diperlukan 3 faktor yaitu :
- Penjamin bisnis, biasanya senior executive
- IT support, untuk mendukung proses integrasi antar fungsi.
- Orang yang bertanggung jawab untuk menangani persoalan pelayanan, operasional, dan resikonya.
Adapun dasar-dasar yang harus
dimiliki agar implementasi e-bisnis dapat berjalan dengan baik ada
beberapa elemen yaitu:
1. Commercial Imperative
(Perhitungan komersial)
Jangan terburu-buru membangun
sebuah instalasi atau bagian dari instalasi e-bisnis jika tidak
berdasarkan perhitungan bisnis yang cukup besar. Bisnis kecil
yang hanya memiliki beberapa partner usaha sangat rentan untuk
merugi. Lain halnya dengan bisnis skala besar seperti perusahaan
konstruksi yang memiliki banyak partner dan konsumen, dimana
penggunaan e-bisnis dapat menekan biaya produksi secara signifikan
2. Bisnis proses
Membangun perangkat e-bisnis yang
terintegrasi harus melalui proses yang dilakukan terus menerus dan
konsisten.
3. Data yang dapat dipercaya
Pengelola data harus memasukkan
data yang layak dipercaya kredibilitas.
4. Ada standardisasi
Karena e-bisnis akan langsung
berhubungan dengan dunia luar, maka standardisasi bahasa, susunan
data, maupun protokol dan prosedur yang menyangkut operasional
e-bisnis harus dituangkan dalam bentuk sebuah standar operasional.
5. Manajemen data
Perusahaan harus menjamin
pengelolaan data yang akurat karena data-data yang ada sangat penting
untuk pengambilan keputusan yang akan berakibat pada kecepatan
pengambilan keputusan dan daya saing perusahaan.
6. Penyesuaian data
Banyak informasi yang masuk hanya
berupa informasi mentah yang harus diolah menjadi sebuah data yang
dapat digunakan langsung, sehingga proses pengolahan data yang cepat
dan akurat sangat diperlukan.
Namun demikian di dalam beberapa
kasus, penerapan e-bisnis di usaha kecil menengah juga menunjukkan
hasil yang bagus. Menurut Jiwei et
all (2004), implementasi
e-bisnis di usaha kecil menengah di Amerika menunjukkan hasil yang
signifikan. Hasil yang menguntungkan tersebut dapat diidentifikasi
ada 6 butir yaitu :
- Meningkatkan posisi tawar dan daya saing
- Menarik pelanggan baru
- Meningkatnya sharing knowledge management di internal
- Pelayanan yang lebih efisien dan efektif
- Penyaluran produksi yang lebih lancar
- Rekrutment staff bisa secara online.
manfaat yang didapat dari e-bisnis
dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
|
|
|
Gambar 2. 6 C Manfaat E-Bisnis
|
Jiweiet
all(2004) juga membandingkan proses
penerapan e-bisnis di perusahaan besar dan perusahaan kecil menengah
(SME).Dia mengambil contoh perusahaan besarnya adalah Yahoo, yang
memulai e-bisnis dengan menciptakan search engine sampai menjadi
website komersial dalam waktu 5 tahun.Berikut tahapannya :
Gambar 3. Tahapan Pengembangan
Yahoo
|
- Keuntungan E-BusinessMenurut Charles R. Rieger dan Marry P. Donato setidakknya ada 5 keuntungan yang ditawarkan oleh e-Business yakni : Efficiency, Effectiveness, Reach, Structure, dan Opportunity1. Efficiency
Sebuah
riset memperlihaatkan bahwa kurang lebih 40% dari total biaya
operasional perusahaan diperuntukkan bagi aktivitas penyeberan
informasi ke divisi-divisi terkait. Dengan
dimanfaatkannya teknologi informasi maka terlihat bagaimana
perusahaan dapat mengurahi total biaya operasional.
2.
Effectiveness
Dengan
dimanfaatkannya teknologi informasi, pelanggan dapat berhubungan
dengan perusahaan kapan saja, dalam 7 hari seminggu dan 24 jam non
stop
3. Reach
Perusahaan
mampu memperluas jangkaun dan ruang gerak perusahaan untuk ekspansi
dengan mudah(menembus batas ruang dan waktu) dan tanpa memerlukan
biaya yang relatif mahal.
4.
Structure
Konsep
brick-and-morter menjelma menjadi click-and-morter telah mengubah
prilaku perusahaan dalam pendekatan bisnis
5. Opportunity
Terbukannya
peluang yang lebar bagi pelaku bisnis untuk berinovasi menciptakan
produk- produk atau jasa-jasa baru akibat ditemukannya teknologi baru
dari masa kemasa.
Penerapan E-Bisnis di
Indonesia
Beberapa perusahaan BUMN sudah
mulai menerapakan e-bisnis di Indonesia untuk meningkatkan daya
saingnya, antara lain e-Business Pos dari PT. Pos Indonesia yang
memiliki bentuk layanan yaitu : Electronic
Postal Service ( ePostal ), Limited Communication Technology Services
(eCom), Internet Content Dan Messaging Services, dan
Community Acces
Point (Warung Masif).
Layanan Elektronik postal
service (epostal) adalah :
- Electronic Letter (Ratron)
Merupakan layanan pengiriman
surat secara elektronik melalui media jaringna internet.
- Electronic Financial Services (WeselNet)
Merupakan jasa keuangan
elektronik yang dapat digunakan oleh konsumen dalam melakukakn
pengiriman finansial.
- Value Added Postal Services (Track and Trace, Status Notification, etc)
Memberikan beberapa kemudahan
sebagai nilai tambah dari produk Pos itu sendiri seperti
pengembangan dalam penetapan jalur dan tempat, serta fasilitas
komputerisasi dalam pemberian status pengiriman.
- Electronic Delivery ( eDelivery )
Merupakan program layanan dalam
bentuk elektronik seperti pengiriman pesanan perusahan.
- Electronic Document Management
Merupakan layanan dalam
pengiriman dokumen dalam melalui jaringan elektronik.
- Electronic Mailshoping
Pengiriman
surat/kartu ucapan melalui media elektronik kepada setiap relasi di
setiap daerah.
FAKTOR
PENDORONG E-BUSINESS
Perkembangan
implemantasi konsep e-business disebuah industri atau negara sangat
dipengaruhi oleh external driving force yaitu : Customer
Expectations, Competitive Imperatives, Deregulation, dan Technology.
- Customer ExpectationsYang diharapkan konsumen pada saat ini tidak cukup dipuaskan dengan baikknya kualitas sebuah produk, tetapi pelanggan juga mengharapkan adanya pelayanan pra dan pasca jual yang baik.
- Competitive ImperativesGlobalisasi telah membentuk sebuah arena persaingan dunia usaha yang sangat ketat. Pelanggan akan dengan mudah membandingkan kualitas produk dan pelayanan antar perusahaan, hal ini memaksa perusahaaan mengembangkan strategi bisnis yang tepat.
- DeregulationSecara makro deregulasi yang dilakukan oleh pemerintah maupun negara-negara lain telah (lembaga lain seperti WTO, APEC, AFTA) turut mewarnai bentuk dunia usaha dimasa datang terutama dengan konsep perdagangan bebas antar negara dan industri.
- echnologyE-business adalah kemajuan teknologi informasi yang didominasi oleh percepatan teknologi komputer dan telekomunikasi. Fungsi dari teknologi informasi tidak hanya kritikal bagi perkembangan e-business tetapi justru menjadi penggerak dari dimungkinkannya model-model bisnis baru.
EMPAT
TAHAP EVOLUSI E-BUSINESS
Jalan
evolusi (perubahan secara perlahan, natural, namun pasti) merupakan
cara yang nampaknya paling banyak dipilih oleh perusahaan-perusahaan
di negara berkembang yang ingin menerapkan konsep e-business karena
prinsip kehati-hatian yang mereka miliki. Hal utama yang harus
dilakukan sehubungan dengan hal ini adalah mempelajari bagaimana
sebaiknya langkah-langkah pengembangan tersebut harus dilakukan. Ada
empat tahapan evolusi yang dapat dijadikan pegangan atau panduan bagi
perusahaan yang ingin melakukan hal tersebut. Keempat tahapan
tersebut masing-masing diberi istilah sebagai: Inform,
Automate, Integrate,
dan Reinvent.
- Tahap InformPada tahap awal ini, yang biasanya terjadi adalah adanya unit-unit kecil di dalam perusahaan yang mulai mencoba membangun program-program kecil (software) berbasis internet.
- Tahap AutomateTahap berikutnya adalah mencoba untuk mengintegrasikan beberapa unit di dalam perusahaan yang masing-masing telah mengimplementasikan konsep kecil e-business. Yang menjadi dasar penggabungan modul-modul ini biasanya adalah sebuah rangkaian proses yang saling berhubungan..
- Tahap IntegrateTahap selanjutnya dari pengembangan aplikasi e-business adalah mengintegrasikan proses bisnis perusahaan dengan perusahaan atau entiti-entiti lain yang ada di luar perusahaan. Bedanya dengan automate yang lebih menekankan pada target efektivitas, pada integrate tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan dan mengembangkan kinerja perusahaannya secara signifikan. Level integritas proses bisnis antara perusahaan dengan pihak luar pada tahapan ini sangat tinggi; bahkan tidak jarang dibutuhkan suatu manajemen integrasi proses bisnis yang online dan real-time.
- Tahap ReinventTahap terakhir di dalam evolusi dapat secara efektif diimplementasikan jika ada perubahan paradigma mendasar dari manajemen perusahaan, terutama yang berkaitan dengan cara mereka melihat bisnis yang ada. Tahap ini dinamakan sebagai “reinvent” karena perusahaan yang telah memiliki pengalaman sukses menerapkan konsep e-business pada tiga tahap sebelumnya ditantang untuk mendefinisikan ulang mekanisme dan model bisnisnya dengan berpedoman pada peluang-peluang usaha baru yang ditawarkan oleh e-business.
MODEL
ARSITEKTUR APLIKASI E-BUSINESS
Dalam
menerapkan konsep e-business, peranan aplikasi sangatlah penting. Ada
dua model arsitektur e-business yaitu model Sequential dan
Synchronous. Model Sequential adalah model arsitektur yang
mengembangkan aplikasi berdasarkan fungsi-fungsi yang ada dalam
perusahaan. Untuk mengintegrasikan fungsi fungsi tersebut diperlukan
interface agar output dari aplikasi dapat dibaca oleh aplikasi lain.
Adapun
model Synchronous adalah Aplikasi besar yang akan mensikronisasi
mekanisme IPO masing-masing unit dengan cara memusatkan data dan
proses pada sebuat titik. Contoh: Aplikasi ERP (Enterprise
Resource Planning) seperti pada gambar berikut
Salah satu kelemahan konsep arsitektur sekuensial yang
cukup mendasr adalah aspek kecepatan dan reliabilitas dan untuk
mengatasi permasalahan kecepatan dan reliabilitas digunakan konsep
arsitektur sinkronisasi.
PROSPEK
E-BUSINESS DI INDONESIA
Melalui
berbagai kajian terhadap perkembangan e-business maka paling tidak
terdapat 10 prospek e-business di Indonesia yaitu :
- E-business Typee-Business yang menggunakan media internet dan web tentu memiliki tipe yang transaksi yang cepat dan lebih akurat. Hal ini akan sangat mendukung kinerja perusahaan karena stakeholder perusahaan termasuk pelanggan, distributor, supplier, mitra bisnis, dan maupun masyarakat yang memanfaatkan media internet akan sangat terbantu karena dapat melakukan transaksi dengan perusahaan dengan batas waktu yang diinginkan. Perkembangan pemakaian alat-alat elektronik dan digital sebagai medium komunikasi dan relasi bisnis jauh lebih cepat dibanding dengan cara transaksi jual beli
- CommunityPerkembangan penduduk saat ini sangat pesat seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi sehingga generasi sekarang labih banyak yang telah memanfaat fasilitas-fasilitas yang disediakan melalui teknologi informasi seperti internet dan web termasuk trendnya sudah banyak yang memanfaatkan e-business dan e-commerce melalui media internet. Kondisi ini tentu menjadi peluang baik untuk tumbuh dan berkembangnya e-business d Indonesia. Sebagaimana kita ketahui bahwa lebih mudah menciptakan kebutuhan (demand creation) kepada generasi muda dibanding dengan mengubah pola hidup generasi tua.
- ContentSecara hitungan bisnis sebenarnya pihak perusahaanlah yang paling diuntungkan dalam system e-business karena dengan diterapkannya e-business maka perusahaan akan dengan mudah mempertahankan pelanggan lama dan mendapatkan pelanggan baru dengan waktu yang elatif singkat dan biaya yang sangat efisien. Sedangkan end user memang mendapatkan keuntungan juga tetapi lebih pada terbantunya dalam mengakses dan memenuhi kebutuhan hidupnya, berbeda dengan keuntungan yang didapat dari perusahaan adalah dalam bentuk laba usahanya.
- Technology DevicePerkembangan teknologi berbasis PC akan bergeser ke teknologi digital ditambah microprosessor seperti PDA sehingga penerapan e-business ke depan akan sangat mudah dan sangat terbantu oleh perangkat-perangkat lainnya.
- Access Channelse-Business yang beroperasi menggunakan media internet dan web tentunya sangat menguntungkan perusahaan yang menerapkan e-business. Oleh karena, akan terbuka akses yang lebih luas untuk tujuan-tujuan perusahaan. Berkembangnya teknologi informasi semacam internet dan website menawarkan perusahaan yang berminat mengimplementasikan kanal akses tersebut.
- RegulationE-business berkaitan erat dengan aktifitas pencarian laba finansial maka pemerintah akan mengikuti negara-negara maju dalam menerapkan regulasi e-business yang kondusif. Walaupun undang-undang yang mengatur tentang perdagangan melalui elektronik business ini masih ada hal yang masih merugikan pihak konsumen akan tetapi trend penggunaan e-busness yang semakin tinggi tetap akan dipilih oleh perusahaan untuk menerapkannya, karena ada dorongan yang sangat kuat akan pentingnya akses ke pelanggan yang cepat, akurat, mudah, dan murah.
- OrganizationFaktor budaya, pendidikan, sosial dan perilaku dalam organisasi memegang peranan penting dalam menentukan sukses tidaknya sosialisasi penggunaan teknologi informasi. Di Indonesia masyarakatnya mayoritas adalah orang-orang yang mudah menerima budaya dari tempat lain, rasa social yang tinggi terhadap teman, sahabat, dan keluarga, dan tngkat pendidikan masyarakat Indonesia yang sebagian besar sudah berpendidikan tinggi sehingga akan sangat mudah untuk penerapan e-business dan e-commerce di Indonesia.
- Change StrategyPerusahaan di negara berkembang lebih memilih metode evolusi dibanding revolusi dalam mengimplementasikan e-busines. Indonesia sebagai Negara berkembang menjadi tempat yang cukup baik untuk penerapan e-business dan memiliki peluang yang menjanjikan.
- Business ProcessPerusahaan yang sukses akan diraih oleh perusahaan yang mampu mengawinkan konsep tradisional physical value chain dengan virtual value chain. Mobilitas orang di kota besar akan mendorong kita untuk melakukan segala aktivitas dengan cepat. E-business akan membantu akses dan transaksi kita dengan perusahaan dengan cepat karena bias diakses dimana saja dan waktu kapan saja
- System ApproachE-business baru dapat berkembang jika komponen lain dalam lingkungan sistem e-business turut tumbuh dan berkembang secara serentak. Namun di era teknologi seperti sekarang ini antara sistem e-business dan lingkungan sistemnya kedepan sudah pasti akan diperbaiki dan menjadi lebih baik seperti infrastruktur maupun regulasi pemerintah guna menunjang kelancaran dalam penerapan e-business di Indonesia.