Sistem informasi
Blog ini berisi kumpulan tugas-tugas dan referensi tentang sistem informasi
Sabtu, 07 Januari 2017
Soal dan Jawaban Arsitektur UAS
1.Apakah dasar hukum e
bussiness ?
Jawab :
Dengan berkembangnya
e-business dan transaksi online di interenet, maka mulai pada tahun 2009
pemerintah mengeluarkan undang-undang tentang perdagangan elektronik. Berikut
beberapa undang-undang ITE yang pemerintah berikan antara lain adalah :
Bagian Kedua Penyelenggaraan Sistem Elektronik Pasal 15
(1) Setiap
Penyelenggara Sistem Elektronik harus menyelenggarakan Sistem
Elektronik secara andal dan aman serta
bertanggung jawab terhadap beroperasinya
Sistem Elektronik sebagaimana
mestinya.
(2) Penyelenggara
Sistem Elektronik bertanggung jawab terhadap Penyelenggaraan
Sistem Elektroniknya.
(3) Ketentuan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak berlaku dalam hal dapat dibuktikan terjadinya keadaan memaksa, kesalahan, dan atau kelalaian pihak pengguna Sistem Elektronik.
Pasal
16
(1) Sepanjang
tidak ditentukan lain oleh undang-undang tersendiri, setiap Penyelenggara Sistem Elektronik wajib mengoperasikan Sistem Elektronik
yang memenuhi persyaratan minimum
sebagai berikut:
a. Dapat
menampilkan kembali Informasi Elektronik dan atau Dokumen Elektronik secara utuh sesuai dengan masa retensi yang
ditetapkan dengan Peraturan
Perundang undangan
b. Dapat
melindungi ketersediaan, keutuhan, keotentikan, kerahasiaan, dan
keteraksesan
Informasi Elektronik dalam Penyelenggaraan Sistem Elektronik tersebut.
2. Bagaimana implementasi teknologi mobile dalam e
bussiness?
Jawab
:
Electronic shopping mall menggunakan websites untuk menjajakan produk dan
layanan. Para penjual produk dan layanan membuat sebuah storefront yang menyediakan katalog produk dan layanan (service) yang diberikannya. Calon
pembeli dapat melihat-lihat produk dan layanan yang tersedia seperti halnya
dalam kehidupan sehari-hari dengan melakukan window shopping. Bedanya, calon pembeli dapat melakukan belanja ini
kapan saja dan darimana saja dia berada tanpa dibatasi oleh jam buka toko.
Contoh penggunaan website untuk
menjajakan produk dan layanannya antara lain:
–
Amazon http://www.amazon.com, Amazon merupakan
toko buku virtual yang menjual buku
melalui web sitenya. Kesuksesan Amazon yang luar biasa menyebabkan toko buku
lain harus melakukan hal yang sama.
–
www.Tokobagus.com
Webstite ini menyediakan penjualan
online yang mudah dalam hal transaksi, barang-barang yang dijual juga banyak kategorinya, yang mereka jual bisa dari mereka sendiri, atau mempertemukan
penjual dan pembeli. Perusahaan ini dinilai sudah menggunakan e-business karena untuk
dapat membeli barang mereka perlu adanya transaksi secara online.
3.
Bagaimana cara marketing e bussiness indonesia
menghadapi MEA?
Jawab
:
MEA adalah
bentuk integrasi ekonomi ASEAN yaitu adanya sistem perdagangan bebas antara
negara-negara ASEAN. Upaya bagaimana
perusahaan dalam negeri dapat bersaing dalam segi pemasaran produk. Adapun
strategi marketing yang cukup efektif
dalam menghadapi perusahaan lain dalam MEA ialah pertama perusahaan tersebut
harus melakukan peningkatan SDM agar para pekerja lebih cekatan dalam bekerja
dan memberikan ide serta mempertimbangkan setiap langkah yang akan diambil,
kedua menentukan pangsa pasar karena pangsa pasar menentukan untuk siapakah
produk tersebut dipasarkan nanti, ketiga melakukan sosialisasi besar besaran
agar masyarakat tahu keunggulan produk dalam perusahaan, sosialisasi tersebut
meliputi adanya iklan tentang produk, promosi,dll, keempat perusahaan harus
kreatif dalam menciptakan produk baru. Itulah beberapa strategi marketting yang dapat digunakan
perusahaan dalam menghadapi MEA.
4.
Bagaimana marketing e bussiness ditempat anda
bekerja ?
Jawab
:
yaitu dengan Strategi marketing berbasis segmentasi
dalam menghadapi persaingan. penyelenggaraan kegiatan pemasaran (marketing), tidak terlepas dari peranan
pemasaran sebagai fungsi pengorganisasian dan proses untuk penciptaan nilai. Di
dalam aktivitas bisnis keinginan konsumen, tingkat pembelian, elastisitas harga
dan promosi memiliki perbedaan dalam program pemasaran. Oleh karena itu,
diperlukan upaya program pemasaran yang efektif, yaitu dengan melakukan
segmentasi pasar. Segmentasi pasar merupakan
pembagian kelompok pembeli yang memiliki perbedaan kebutuhan, karakteristik,
ataupun perilaku yang berbeda di dalam suatu pasar tertentu. Segmentasi pasar
bertambah penting dalam pengembangan strategi pemasaran, terutama akibat
perkembangan pasar, perubaan kondisi social, perkembangan ekonomi, dan
persaingan.
Begitu
luasnya karakteristik yang terdapat di pasar, maka segmentasi pasar perlu
dilakukan, berikut adalah manfaat dan tujuan secara lebih detail:
1) Pasar lebih mudah dibedakan
2) Pelayanan lebih baik
3) Strategi pemasaran lebih terarah
4) Menemukan peluang baru
5) Strategi komunikasi lebih efektif
6) Melihat
kompetitor dengan segmen yang sama
7) Evaluasi
target dan rencana bisnis
5. Menurut anda bagaimana perbedaan marketing biasa
dengan marketing dalam e bussiness ?
Jawab :
Marketing
biasa apabila ingin memasarkan dan memperkenalkan produk kepada calon
pelanggannya harus bertatap langsung dan membawa barang yang akan dijual.
Marketing
e bussiness tidak perlu beratap muka dengan customernya cukup dengan
menggunakan website, marketing sudah bisa memasarkan dan memperkenalkan produk
ke customer tanpa ada batasan ruang dan waktu, sera mempermudah customer dalam
melakukan transaksi.
Paper Pertemuan 15 Arsitektur
Definisi
E-Business
Menurut
O’Brien (2005) menjelaskan bahwa e-business adalah penggunaan internet dan
jaringan serta teknologi informasi lainnya untuk mendukung e-commerce,
komunikasi dan kerjasama perusahaan, dan berbagai proses yang dijalankan
melalui web, baik dalam jaringan perusahaan maupun dalam para pelanggan serta
mitra bisnisnya.
Lebih
lanjut O’Brien menjelaskan bahwa saat ini banyak perusahaan yang telah
berpindah dari system warisan berbasis mainframe ke aplikasi klien/server
lintas fungsi dengan melibatkan pemasangan software enterprise resource
planning, supply chain management, atau customer relationship management
dari SAP America, PeopleSoft, Oracle, dan perusahaan-perusahaan lain.
Sementara menurut Mohan Sawhney mendefinisikan e-Business sebagai : “The
use of electronic networks and associated technologies to enable, improve,
enhance, transform, or invent a business process or business system to create
superior value for current or potential customers”. Secara prinsip definisi
tersebut jelas memperlihatkan bagaimana teknologi elektronik dan digital
berfungsi sebagai medium tercapainya proses dan sistem bisnis (pertukaran
barang atau jasa) yang jauh lebih baik dibandingkan dengan cara-cara
konvensional, terutama dilihat dari manfaat yang dapat dirasakan oleh mereka
yang berkepentingan atau stakeholder.
B. Ruang Lingkup E-Business
Untuk dapat menangkap dimensi ruang lingkup pengertian e-Business, cara
yang kerap dipakai adalah dengan menggunakan prinsip 4W (What, Who, Where, dan
Why).
A)
Dimensi WHAT
Banyak orang mempertukarkan istilah
e-Business dengan e-Commerce. Secara prinsip, pengertian e-Business jauh lebih
luas dibandingkan dengan e-Commerce; bahkan secara filosofis, e-Commerce
merupakan bagian dari e-Business. Jika e-Commerce hanya memfokuskan diri pada
aktivitas atau mekanisme transaksi yang dilakukan secara elektronik/digital,
e-Business memiliki wilayah yang jauh lebih luas, termasuk di dalamnya
aktivitas relasi antara dua entiti perusahaan, interaksi antara perusahaan
dengan pelanggannya.
B)
Dimensi WHO
Siapa saja yang terlibat di dalam
eBusiness? Seperti yang tersirat dalam definisinya, semua pihak atau entiti
yang melakukan interaksi dalam sebuah sistem bisnis atau serangkaian proses
bisnis (business process) merupakan pihak-pihak yang berkepentingan dalam ruang
lingkup eBusiness. Paling tidak ada tujuh (A sampai G) klasifikasi entiti yang
kerap dipergunakan dalam mengilustrasikan eBusiness, masing-masing: Agent,
Business, Consumer, Device, Employee, Family, dan Government
C)
Dimensi WHERE
Tidak sedikit awam yang mempertanyakan
dimana sebenarnya kegiatan bisnis dapat dilakukan dalam eBusiness. Jawabannya
sangat singkat dan mudah, yaitu dimana saja, sejauh pihak yang berkepentingan
memiliki fasilitas elektronik/digital sebagai kanal akses (access channel).
Berbeda dengan bisnis konvensional dimana transaksi biasa dilakukan secara
fisik di sekitar perusahaan yang bersangkutan, maka di dalam eBusiness,
interaksi dapat dilakukan melalui berbagai kanal akses.
D)
Dimensi WHY
Pertanyaan
terakhir yang kerap menghantui para pelaku bisnis tradisional adalah mengapa
para praktisi bisnis di seluruh dunia sepakat untuk mengimplementasikan
eBusiness sesegera mungkin sebagai model bisnis di masa mendatang. Penerapan
konsep eBusiness secara efektif tidak saja menguntungkan perusahaan karena
banyaknya komponen biaya tinggi yanga dapat dihemat (cost cutting),
tetapi justru memberikan kesempatan perusahaan untuk meningkatkan level
pendapatannya (revenue generation) secara langsung maupun tidak
langsung.
Dalam Wikidpedia (2010) bisnis online, atau biasanya
disebut sebagai “e-bisnis” atau “e-bisnis”, dapat didefinisikan sebagai
penerapan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) atau information and
communication technologies (ICT) untuk mendukung seluruh kegiatan usaha.
Apa manfaat bisnis cara biasa dengan bisnis elekronik ? Metode bisnis
elektronik memungkinkan perusahaan untuk menghubungkan data internal dan
eksternal sistem pemrosesan lebih efisien dan fleksibel, untuk bekerja lebih
erat dengan pemasok dan mitra, dan untuk lebih memenuhi kebutuhan dan harapan
pelanggan mereka.
O’Brien menjelaskan bahwa
secara umum ruang lingkup e-bisnis mencakup bidang-bidang specialisasi yang
saling berhubungan
1.
Enterprise resource
planning
2.
Customer relationship
management
3.
Enterprise application
integration
4.
Supply chain management
5.
Online transaction
processing
6.
Enterprise collaboration
Secara lebih mudah diterjemahkan bahwa e-bisnis
melibatkan proses bisnis yang mencakup seluruh rantai nilai: pembelian
elektronik dan manajemen rantai suplai, pemrosesan order elektronik, penanganan
pelayanan pelanggan, dan bekerja sama dengan mitra bisnis. Dengan kata lain,
implementasi e-bisnis harus memiliki fungsi yang saling mendukung. E-bisnis
dapat dilakukan dengan menggunakan Web, Internet, intranet, extranet, atau
beberapa kombinasi dari semuanya
Untuk bentuk bisnisnya,
perusahaan harus memutuskan yang mana e-bisnis model terbaik sesuai tujuan
mereka. Berikut ini adalah model e-bisnis yang diadopsi
·
E-shops
·
E-commerce
·
E-procurement
·
E-malls
·
E-auctions
·
Virtual Communities
·
Collaboration Platforms
·
Third-party Marketplaces
·
Value-chain Integrators
·
Value-chain Service
Providers
·
Information Brokerage
·
Telecommunication
·
Customer relationship
TINJAUAN
PUSTAKA
Apakah Perbedaan antara E-
Commerce dan E-Bisnis ?
Menurut Tambotoh (2007) di
dalam blognya
(http://johantambotoh.wordpress.com/2007/08/05/e-commerce-dan-e-bisnis-apa-bedanya/#comment-591),
e-commerce dan e-bisnis adalah dua hal yang berbeda, karena
secara teknis e-commerce merupakan bagian dari e-bisnis, namun tidak
semua e-bisnis berarti e-commerce.
Keduanya memang menggunakan
internet dan EDI (electronic data interchange) untuk mengembangkan proses
bisnis, tetapi keduanya tidak interchangeable, artinya keduanya tidak
dapat dipertukarkan.
Lingkup e-commerce lebih sempit jika dibandingkan dengan
e-bisnis, di mana e-commerce adalah bagian dari e-bisnis. E- bisnis menunjuk
kepada penggunaan teknologi untuk menjalankan bisnis yang memberikan hasil,
memberikan dampak yang besar kepada bisnis secara keseluruhan. E- commerce
mengacu kepada penggunaan internet untuk belanja online, seperti untuk belanja
produk dan jasa. Contohnya pembelian online tiket, buku atau hadiah, dan produk
lainnya melalui internet. Atau ketika kita membayarkan sejumlah uang via
internet.
Istilah e-bisnis meng-cover semua area bisnis. E-bisnis
terjadi ketika perusahaan atau individu berkomunikasi dengan para klien atau
nasabah melalui email. Pemasaran dilakukan melalui internet, menjual produk
atau jasa melalui internet, menggunakan internet untuk riset pasar, menggunakan
internet untuk meng-hire orang, menggunakan internet untuk promosi produk dan
jasa, dan sebagainya.
Pemesanan buku di Amazon.com termasuk pada e-commerce dan
e-bisnis. Membuat sebuah peta dengan arahan dari rumah ke kantor pos di
yahoo.com merupakan e-bisnis tapi tidak melibatkan e-commerce
Sedangkan menurut Nani (2010) dalam blognya di http://nanienuneno.blogspot.com/2010/10/e-business.html definisi e-business secara sederhana adalah penggunaan
internet untuk berhubungan dengan konsumen, rekan bisnis, dan supplier.
Penggunaan internet menyebabkan proses bisnis menjadi lebih efisien. Dalam
penggunaan e-business, perusahaan perlu untuk membuka data pada sistem
informasi mereka agar perusahaan dapat berbagi informasi dengan konsumen, rekan
bisnis, dan supplier dan dapat bertransaksi secara elektronik dengan mereka memanfaatkan
internet.Beda e-business dengan e-commerce adalah ecommerce hanya berupa
transaksi secara elektronik di internet sedangkan e-business termasuk juga
pertukaran informasi secara online misalnya sebuah perusahaan manufaktur
membagi informasi persediaan bahan baku ke supplier, sebuah lembaga keuangan
membagi informasi tentang perbankan, credit card, dll dengan konsumen mereka,
dan sebagainya.
O’Brien menjelaskan bahwa
sebuah e-bisnis sebenarnya terdiri dari beberapa bidang seperti dijelaskan di
bagian pendahuluan makalah ini.Adapun O’Brien telah membuat bagan alur
bidang-bidang e-bisnis dan keterkaitan di antaranya, seperti di bawah ini :
Gambar 1. Interrelasi komponen E-Bisnis dari O’Brien
Dari bagan ini jelas bahwa
internal perusahaan ada pada ruang lingkup Enterprise Resource Planning yang
berinterrelasi dengan Supply Chain Management untuk menangani produksi dan
Customer Relationship Management untuk menangani pelanggan. Selain itu
perusahaan juga harusnya memiliki supporting berupa control administrasi dan
financial. Kesemuanya dihubungkan dengan jaringan Enterprise Application
Integration.
Menurut Cole (2010) dari
berbagai pengalaman telah terbukti bahwa untuk melakukan e-bisnis yang sukses
diperlukan 3 faktor yaitu :
1.
Penjamin bisnis, biasanya
senior executive
2.
IT support, untuk mendukung
proses integrasi antar fungsi.
3.
Orang yang bertanggung
jawab untuk menangani persoalan pelayanan, operasional, dan resikonya.
Adapun dasar-dasar yang
harus dimiliki agar implementasi e-bisnis dapat berjalan dengan baik ada
beberapa elemen yaitu:
1. Commercial Imperative
(Perhitungan komersial)
Jangan terburu-buru membangun sebuah instalasi atau
bagian dari instalasi e-bisnis jika tidak berdasarkan perhitungan bisnis yang
cukup besar. Bisnis kecil yang hanya memiliki beberapa partner usaha
sangat rentan untuk merugi. Lain halnya dengan bisnis skala besar seperti
perusahaan konstruksi yang memiliki banyak partner dan konsumen, dimana
penggunaan e-bisnis dapat menekan biaya produksi secara signifikan
2. Bisnis proses
Membangun perangkat e-bisnis yang terintegrasi harus
melalui proses yang dilakukan terus menerus dan konsisten.
3. Data yang dapat dipercaya
Pengelola data harus memasukkan data yang layak dipercaya
kredibilitas.
4. Ada standardisasi
Karena e-bisnis akan langsung berhubungan dengan dunia
luar, maka standardisasi bahasa, susunan data, maupun protokol dan prosedur
yang menyangkut operasional e-bisnis harus dituangkan dalam bentuk sebuah
standar operasional.
5. Manajemen data
Perusahaan harus menjamin pengelolaan data yang akurat
karena data-data yang ada sangat penting untuk pengambilan keputusan yang akan
berakibat pada kecepatan pengambilan keputusan dan daya saing perusahaan.
6. Penyesuaian data
Banyak informasi yang masuk hanya berupa informasi mentah
yang harus diolah menjadi sebuah data yang dapat digunakan langsung, sehingga
proses pengolahan data yang cepat dan akurat sangat diperlukan.
Namun demikian di dalam
beberapa kasus, penerapan e-bisnis di usaha kecil menengah juga menunjukkan
hasil yang bagus. Menurut Jiweiet all(2004), implementasi e-bisnis di
usaha kecil menengah di Amerika menunjukkan hasil yang signifikan. Hasil yang
menguntungkan tersebut dapat diidentifikasi ada 6 butir yaitu :
1.
Meningkatkan posisi tawar
dan daya saing
2.
Menarik pelanggan baru
3.
Meningkatnya sharing
knowledge management di internal
4.
Pelayanan yang lebih
efisien dan efektif
5.
Penyaluran produksi yang
lebih lancar
6.
Rekrutment staff bisa
secara online.
|
|
|
Gambar 2. 6 C Manfaat E-Bisnis
|
Jiweiet all(2004)
juga membandingkan proses penerapan e-bisnis di perusahaan besar dan perusahaan
kecil menengah (SME).Dia mengambil contoh perusahaan besarnya adalah Yahoo,
yang memulai e-bisnis dengan menciptakan search engine sampai menjadi website
komersial dalam waktu 5 tahun.Berikut tahapannya :
|
|
|
Gambar 3. Tahapan Pengembangan Yaho
|
C.
Keuntungan E-Business
Menurut
Charles R. Rieger dan Marry P. Donato setidakknya ada 5 keuntungan yang ditawarkan
oleh e-Business yakni : Efficiency, Effectiveness, Reach, Structure, dan
Opportunity
.
1. Efficiency
Sebuah riset memperlihaatkan bahwa
kurang lebih 40% dari total biaya operasional perusahaan diperuntukkan bagi aktivitas
penyeberan informasi ke divisi-divisi terkait. Dengan dimanfaatkannya teknologi informasi maka terlihat
bagaimana perusahaan dapat mengurahi total
biaya operasional.
2. Effectiveness
Dengan dimanfaatkannya teknologi
informasi, pelanggan dapat berhubungan dengan perusahaan
kapan saja, dalam 7 hari seminggu dan 24 jam non stop
3. Reach
Perusahaan mampu memperluas jangkaun
dan ruang gerak perusahaan untuk ekspansi dengan mudah(menembus batas ruang dan waktu) dan tanpa
memerlukan biaya yang relatif mahal.
4. Structure
Konsep brick-and-morter menjelma
menjadi click-and-morter telah mengubah prilaku perusahaan dalam pendekatan bisnis
5. Opportunity
Terbukannya peluang yang lebar bagi
pelaku bisnis untuk berinovasi menciptakan produk- produk atau jasa-jasa baru akibat ditemukannya teknologi baru dari
masa kemasa.
Penerapan E-Bisnis di
Indonesia
Beberapa perusahaan BUMN sudah mulai menerapakan e-bisnis di
Indonesia untuk meningkatkan daya saingnya, antara lain e-Business Pos dari PT.
Pos Indonesia yang memiliki bentuk layanan yaitu : Electronic Postal Service
( ePostal ), Limited Communication Technology Services (eCom), Internet Content
Dan Messaging Services, dan Community Acces Point (Warung Masif).
Layanan Elektronik postal service (epostal) adalah :
· Electronic Letter (Ratron)
Merupakan layanan
pengiriman surat secara elektronik melalui media jaringna internet.
· Electronic Financial Services (WeselNet)
Merupakan jasa
keuangan elektronik yang dapat digunakan oleh konsumen dalam melakukakn pengiriman finansial.
· Value Added Postal Services (Track and Trace, Status Notification,
etc)
Memberikan
beberapa kemudahan sebagai nilai tambah dari produk Pos itu sendiri seperti pengembangan dalam penetapan jalur
dan tempat, serta fasilitas komputerisasi dalam pemberian status pengiriman.
· Electronic Delivery ( eDelivery )
Merupakan program
layanan dalam bentuk elektronik seperti pengiriman pesanan perusahan.
· Electronic Document Management
Merupakan layanan
dalam pengiriman dokumen dalam melalui jaringan elektronik.
· Electronic Mailshoping
Pengiriman surat/kartu ucapan melalui media elektronik
kepada setiap relasi di setiap daerah.
FAKTOR
PENDORONG E-BUSINESS
Perkembangan
implemantasi konsep e-business disebuah industri atau negara sangat dipengaruhi
oleh external driving force yaitu : Customer Expectations, Competitive
Imperatives, Deregulation, dan Technology.
1.
Customer Expectations
Yang
diharapkan konsumen pada saat ini tidak cukup dipuaskan dengan baikknya
kualitas sebuah produk, tetapi pelanggan juga mengharapkan adanya pelayanan pra
dan pasca jual yang baik.
2.
Competitive Imperatives
Globalisasi
telah membentuk sebuah arena persaingan dunia usaha yang sangat ketat.
Pelanggan akan dengan mudah membandingkan kualitas produk dan pelayanan antar
perusahaan, hal ini memaksa perusahaaan mengembangkan strategi bisnis yang
tepat.
3.
Deregulation
Secara makro deregulasi yang dilakukan
oleh pemerintah maupun negara-negara lain telah (lembaga lain seperti WTO,
APEC, AFTA) turut mewarnai bentuk dunia usaha dimasa datang terutama dengan
konsep perdagangan bebas antar negara dan industri.
4.
Technology
E-business
adalah kemajuan teknologi informasi yang didominasi oleh percepatan teknologi
komputer dan telekomunikasi. Fungsi dari teknologi informasi tidak hanya
kritikal bagi perkembangan e-business tetapi justru menjadi penggerak dari
dimungkinkannya model-model bisnis baru.
EMPAT
TAHAP EVOLUSI E-BUSINESS
Jalan
evolusi (perubahan secara perlahan, natural, namun pasti) merupakan cara yang
nampaknya paling banyak dipilih oleh perusahaan-perusahaan di negara berkembang
yang ingin menerapkan konsep e-business karena prinsip kehati-hatian yang
mereka miliki. Hal utama yang harus dilakukan sehubungan dengan hal ini adalah
mempelajari bagaimana sebaiknya langkah-langkah pengembangan tersebut harus
dilakukan. Ada empat tahapan evolusi yang dapat dijadikan pegangan atau panduan
bagi perusahaan yang ingin melakukan hal tersebut. Keempat tahapan tersebut
masing-masing diberi istilah sebagai: Inform, Automate, Integrate, dan Reinvent.
A)
Tahap Inform
Pada tahap awal ini, yang biasanya
terjadi adalah adanya unit-unit kecil di dalam perusahaan yang mulai mencoba
membangun program-program kecil (software) berbasis internet.
B)
Tahap Automate
Tahap
berikutnya adalah mencoba untuk mengintegrasikan beberapa unit di dalam
perusahaan yang masing-masing telah mengimplementasikan konsep kecil
e-business. Yang menjadi dasar penggabungan modul-modul ini biasanya adalah
sebuah rangkaian proses yang saling berhubungan..
C)
Tahap Integrate
Tahap
selanjutnya dari pengembangan aplikasi e-business adalah mengintegrasikan
proses bisnis perusahaan dengan perusahaan atau entiti-entiti lain yang ada di
luar perusahaan. Bedanya dengan automate yang lebih menekankan pada target
efektivitas, pada integrate tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan dan
mengembangkan kinerja perusahaannya secara signifikan. Level integritas proses
bisnis antara perusahaan dengan pihak luar pada tahapan ini sangat tinggi;
bahkan tidak jarang dibutuhkan suatu manajemen integrasi proses bisnis yang
online dan real-time.
D)
Tahap Reinvent
Tahap
terakhir di dalam evolusi dapat secara efektif diimplementasikan jika ada
perubahan paradigma mendasar dari manajemen perusahaan, terutama yang berkaitan
dengan cara mereka melihat bisnis yang ada. Tahap ini dinamakan sebagai
“reinvent” karena perusahaan yang telah memiliki pengalaman sukses menerapkan
konsep e-business pada tiga tahap sebelumnya ditantang untuk mendefinisikan
ulang mekanisme dan model bisnisnya dengan berpedoman pada peluang-peluang
usaha baru yang ditawarkan oleh e-business.
MODEL ARSITEKTUR APLIKASI E-BUSINESS
Dalam
menerapkan konsep e-business, peranan aplikasi sangatlah penting. Ada dua model
arsitektur e-business yaitu model Sequential dan Synchronous. Model Sequential
adalah model arsitektur yang mengembangkan aplikasi berdasarkan fungsi-fungsi
yang ada dalam perusahaan. Untuk mengintegrasikan fungsi fungsi tersebut
diperlukan interface agar output dari aplikasi dapat dibaca oleh aplikasi lain.
Adapun
model Synchronous adalah Aplikasi besar yang akan mensikronisasi mekanisme IPO
masing-masing unit dengan cara memusatkan data dan proses pada sebuat titik.
Contoh: Aplikasi ERP (Enterprise Resource Planning) seperti pada gambar
berikut
Salah satu kelemahan konsep arsitektur sekuensial yang cukup mendasr adalah
aspek kecepatan dan reliabilitas dan untuk mengatasi permasalahan kecepatan dan
reliabilitas digunakan konsep arsitektur sinkronisasi.
PROSPEK E-BUSINESS DI INDONESIA
Melalui berbagai kajian terhadap
perkembangan e-business maka paling tidak terdapat 10 prospek e-business di
Indonesia yaitu :
1.
E-business Type
e-Business
yang menggunakan media internet dan web tentu memiliki tipe yang transaksi yang
cepat dan lebih akurat. Hal ini akan
sangat mendukung kinerja perusahaan karena stakeholder
perusahaan termasuk pelanggan,
distributor, supplier, mitra bisnis, dan maupun masyarakat yang
memanfaatkan media internet akan sangat
terbantu karena dapat melakukan transaksi dengan
perusahaan dengan batas waktu yang
diinginkan. Perkembangan pemakaian alat-alat elektronik dan
digital sebagai medium komunikasi dan
relasi bisnis jauh lebih cepat dibanding dengan cara transaksi
jual beli
2.
Community
Perkembangan penduduk saat ini
sangat pesat seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi sehingga
generasi sekarang labih banyak yang telah memanfaat fasilitas-fasilitas yang
disediakan melalui teknologi informasi seperti internet dan web termasuk
trendnya sudah banyak yang memanfaatkan e-business dan e-commerce melalui media
internet. Kondisi ini tentu menjadi peluang baik untuk tumbuh dan berkembangnya
e-business d Indonesia. Sebagaimana kita ketahui bahwa lebih mudah menciptakan
kebutuhan (demand creation) kepada generasi muda dibanding dengan
mengubah pola hidup generasi tua.
3.
Content
Secara
hitungan bisnis sebenarnya pihak perusahaanlah yang paling diuntungkan dalam
system e-business karena dengan diterapkannya e-business maka perusahaan akan
dengan mudah mempertahankan pelanggan lama dan mendapatkan pelanggan baru
dengan waktu yang elatif singkat dan biaya yang sangat efisien. Sedangkan end
user memang mendapatkan keuntungan juga tetapi lebih pada terbantunya dalam
mengakses dan memenuhi kebutuhan hidupnya, berbeda dengan keuntungan yang
didapat dari perusahaan adalah dalam bentuk laba usahanya.
4.
Technology Device
Perkembangan teknologi berbasis PC
akan bergeser ke teknologi digital ditambah microprosessor seperti PDA sehingga
penerapan e-business ke depan akan sangat mudah dan sangat terbantu oleh
perangkat-perangkat lainnya.
5.
Access Channels
e-Business yang beroperasi
menggunakan media internet dan web tentunya sangat menguntungkan perusahaan
yang menerapkan e-business. Oleh karena, akan terbuka akses yang lebih luas
untuk tujuan-tujuan perusahaan. Berkembangnya teknologi informasi semacam internet
dan website menawarkan perusahaan yang berminat mengimplementasikan kanal akses
tersebut.
6.
Regulation
E-business
berkaitan erat dengan aktifitas pencarian laba finansial maka pemerintah akan
mengikuti negara-negara maju dalam
menerapkan regulasi e-business yang kondusif. Walaupun
undang-undang yang mengatur tentang
perdagangan melalui elektronik business ini masih ada hal yang
masih merugikan pihak konsumen akan
tetapi trend penggunaan e-busness yang semakin tinggi tetap
akan dipilih oleh perusahaan untuk
menerapkannya, karena ada dorongan yang sangat kuat akan
pentingnya akses ke pelanggan yang
cepat, akurat, mudah, dan murah.
7.
Organization
Faktor budaya, pendidikan, sosial
dan perilaku dalam organisasi memegang peranan penting dalam menentukan sukses
tidaknya sosialisasi penggunaan teknologi informasi. Di Indonesia masyarakatnya
mayoritas adalah orang-orang yang mudah menerima budaya dari tempat lain, rasa
social yang tinggi terhadap teman, sahabat, dan keluarga, dan tngkat pendidikan
masyarakat Indonesia yang sebagian besar sudah berpendidikan tinggi sehingga
akan sangat mudah untuk penerapan e-business dan e-commerce di Indonesia.
8.
Change Strategy
Perusahaan
di negara berkembang lebih memilih metode evolusi dibanding revolusi dalam
mengimplementasikan e-busines. Indonesia sebagai Negara berkembang menjadi
tempat yang cukup baik untuk penerapan e-business dan memiliki peluang yang menjanjikan.
9.
Business Process
Perusahaan yang sukses akan diraih oleh
perusahaan yang mampu mengawinkan konsep tradisional physical value chain
dengan virtual value chain. Mobilitas orang di kota besar akan mendorong
kita untuk melakukan segala aktivitas dengan cepat. E-business akan membantu
akses dan transaksi kita dengan perusahaan dengan cepat karena bias diakses
dimana saja dan waktu kapan saja
10.
System Approach
E-business
baru dapat berkembang jika komponen lain dalam lingkungan sistem e-business
turut tumbuh dan berkembang secara serentak. Namun di era teknologi seperti
sekarang ini antara sistem e-business dan lingkungan sistemnya kedepan sudah
pasti akan diperbaiki dan menjadi lebih
baik seperti infrastruktur maupun regulasi pemerintah guna menunjang kelancaran
dalam penerapan e-business di Indonesia.
Langganan:
Postingan (Atom)