Sabtu, 07 Januari 2017

Paper Pertemuan 14 Arsitektur



PENGERTIAN FRAMEWORK

          Framework adalah kerangka kerja. Framework juga dapat diartikan sebagai kumpulanscript (terutama class dan function) yang dapat membantu developer/programmer dalammenangani berbagai masalah-masalah dalam pemrograman seperti koneksi ke database, pemanggilan variabel, file,dll sehingga developer lebih fokus dan lebih cepat membangun aplikasi.

            Bisa juga dikatakan Framework adalah komponen pemrorgaman yang siap re-use kapansaja, sehingga programmer tidak harus membuat skrip yang sama untuk tugas yang sama.Misalkan saat anda membuat aplikasi web berbasis ajax yang setiap kali harus melakukan XML Http Request, maka Xajax telah mempurmudahnya untuk anda dengan menciptakan sebuahobjek khusus yang siap digunakan untuk operasi Ajax berbasis PHP. Itu adalah salah satu contohkecil, selebihnya Framework jauh lebih luas dari itu.

          Secara sederhana bisa dijelaskan bahwa framework adalah kumpulan fungsi (libraries),maka seorang programmer tidak perlu lagi membuat fungsi-fungsi (biasanya disebut kumpulanlibrary) dari awal, programmer tinggal memanggil kumpulan library atau fungsi yang sudah adadidalam framerwork, tentunya cara menggunakan fungsi-fungsi itu sudah ditentukan olehframework. Beberapa contoh fungsi-fungsi standar yang telah tersedia dalam suatu framework adalah fungsi paging, enkripsi, email, SEO, session, security, kalender, bahasa, manipulasigambar, grafik, tabel bergaya zebra, validasi, upload, captcha, proteksi terhadap XSS(XSSfiltering), template, kompresi, XML dan lain-lain

        Framework adalah sebuah komponen yang dapat ditambahkan ke sistem operasi Microsoft Windows atau yang telah terintegrasi ke dalam Windows. Kerangka kerja ini menyediakansejumlah besar solusi-solusi program untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan umum suatu program baru, dan mengatur eksekusi program-program yang ditulis secara khusus untuk framework ini

 Macam-Macam Framework
1.                  Framework PHP  
      CakePHP
      Code Igniter (CI)
      Symphony
      Zend
      Yii
      Kohana
2.        Framework Javascript
      Jquery
      Mootools
3.                  Framework Ruby
     Ruby on Rails (ROR)

Manfaat Framework
Manfaatnya dapat membantu kerja developer dalam membangun aplikasi sehingga aplikasi
                     bisa selesai dalam waktu yang singkat.Penerapan
                     Design Patterns memudahkan dalam rancangan, pengembangan dan pemeliharaan sistem
                     Stability dan Reliability aplikasi yang kita bangun lebih stabil dan handal karena berbasis pada framework yang sudah teruji stabilitas dan kehandalannya.
                     Coding Style konsisten, memudahkan dalam membaca kode dan dalam menemukan bugs
                     Security Concern framework mengantisipasi dan memasang perisai terhadap adanya berbagai masalah keamanan yang mungkin timbul
                     Dokumentasi, framework dapat mendisiplinkan kita untuk menulis dokumentasi untuk apa yang kita tulis

Kelebihan dari Framework
        Pertama kelebihan dengan adanya framework akan lebih mempermudah memahamimekanisme kerja dari sebuah aplikasi. Ini tentunya akan sangat membantu proses pengembangansystem yang dilakukan secara team. Semua anggota di wajibkan untuk memahami dari pola kerjaframework tersebut selebihnya anggota team hanya mempelajari proses bisnis yang di kehendakioleh system untuk kemudian di tuangkan kedalam framework tersebut. Dalam artian setiap orangharus mempunyai metode yang sama dalam menyelesaikan aplikasi tersebut.

          Kedua dengan memakai framework akan menghemat waktu pengerjaan suatu applikasi,karena setiap anggota sudah memiliki sebuah acuan dalam menyelesaikan modul. Dalam hal inimisalnya semakin banyak library yang ada semakin mempercepat anggota untuk menemukansolusi karena tidak setiap anggota harus membuat Class atau fungsi untuk kasus yang relatif sama.

Kekurangan Framework
          Para programmer mungkin akan menemukan batasan-batasan ketika merancang aplikasi menggunakan framework
          Kemungkinan akan menambah biaya development apabila framework yg digunakan kurang terdokumentasi dan kurang di support
          Performa dan kecepatan eksekusi Kesimpulan : Dengan adanya framework akan sangat membantu proses penyelesaian pekerjaan didukung oleh analisa sistem yang baik dan pertimbangan sumberdaya yang ada

ERP

PENGERTIAN ERP (Enterprise Resource Planning)
Perencanaan sumber daya perusahaan, atau sering disingkat ERP dari istilah bahasa Inggris-nya Enterprise Resource Planning, adalah sistem informasi yang diperuntukkan bagi perusahan manufaktur maupun jasa yang berperan mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi di perusahaan bersangkutan (Wikipedia, 2010).
Enterprise Resource Planning merupakan sebuah teknologi sistem informasi yang terintegrasi dan digunakan oleh manufaktur kelas dunia dalam meningkatkan kinerja perusahaan. ERP adalah suatu sistem, baik sebagai suatu sistem perencanaan ,maupun sebagai sistem informasi (Indrajit dan Permono, 2005).
Menurut O’Leary, ‘ERP systems are computer based systems designed to process an organization’s transactions and facilitate integrated and real-time planning ,production, and customer response. In particular ERP systems will be assumed to have certain characteristic’ (Indrajit dan Permono, 2005).

Title: Capture
Gambar 1. Sumber: Thomas F. Wallace (2001)
Berdasarkan gambar.1, ERP (Enterprise resource Planning) adalah perkembangan lebih lanjut dari MRP, closed-loop MRP dan MRP. Dari namanya dapat disimpulkan bahwa ERP cakupannya lebih luas dari MRP II. Kedua-duanya menyangkut perencanaan. MRP II adalah perencanaan yang sudah lebih luas dari pendahulunya, yaitu MRP, karena mengintegrasikan perencanaan material dengan perencanaan lain seperti perencanaan bisnis, perencanaan penjualan, perencanaan produksi dan perencanaan keuangan.Namun MRP II sebagaimana namanya yaitu Manufacture Resouce Planning, masih terfokus dengan perencanaan yang langsung berkaitan dengan manufaktur, sedangkan ERP (EnterpriseRresoruce Planning) juga masih mengenai perencanaan, tetapi mencakup hal yang lebih luas lagi tidak hanya bersangkutan langsung dengan manufaktur, tetapi mencakup seluruh perusahaan.
Sejarah Perkembangan Enterprise Resource Planning (ERP)
ERP berkembang dari manufacturing resouces planning (MRP II) dimana MRP II sendiri adalah hasil evalusi dari material requirement planning (MRP) yang berkembang sebelumnya. Sistem ERP secara modular biasanya menangani proses manufaktur, logistik, distribusi persediaan (inventori), pengapalan, invois dan akunting perusahaan. Ini berarti bahwa sistem ini nanti akan membantu mengontrol aktivitas bisnis seperti penjualan, pengiriman, produksi, manajemen persediaan, manajemen kualitas dan sumber daya manusia.
Enterprise Resource Planning (ERP) dan pendahulunya, Manufacturing Resource Planning (MRP II), memungkinkan terjadinya kemajuan yang sangat besar dalam manajemen proses-proses manufakturing. ERP juga salah satu faktor penyumbang pada performa ekonomi Amerika yang luar biasa pada era 1990-an. Tidak diragukan bahwa ERP adalah tonggak sejarah dalam proses industri

Karakteristik Enterprise Resource Planning (ERP)
Sistem ERP memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut:
       Sistem ERP merupakan paket software yang didesain pada lingkungan client-server baik tradisional (berbasis desktop) maupun berbasis web.
       Sistem ERP mengintegrasikan mayoritas bisnis proses yang ada.
       Sistem ERP memproses seluruh transaksi organisasi perusahaan.
       Sistem ERP menggunakan database skala enterprise untuk penyimpanan data.
       Sistem ERP mengijinkan pengguna mengakses data secara real time.
Sedangkan karakteristik ERP menurut Daniel E. O’Leary meliputi hal-hal sebagai berikut :
       Sistem ERP adalah suatu paket perangkat lunak yang didesain untuk lingkungan pelanggan pengguna server, apakah itu secara tradisional atau berbasis jaringan.
       Sistem ERP memadukan sebagian besar dari proses bisnis.
       Sistem ERP memproses sebagian besar dari transaksi perusahaan.
       Sistem ERP menggunakan basis data perusahaan yang secara tipikal menyimpan setiap data sekali saja.
       Sistem ERP memungkinkan mengakses data secara waktu nyata (real time)
       Dalam beberapa hal sistem ERP memungkinkan perpaduan proses transaksi dan kegiatan perencanaan.
Keuntungan Enterprise Resource Planning (ERP)
Keuntungan dari implementasi ERP antara lain:
       Integrasi data keuangan. Oleh karena semua data disimpan secara terpusat, maka para eksekutif perusahaan memperoleh data yang up-to-date dan dapat mengatur keuangan perusahaan dengan lebih baik.
       Standarisasi Proses Operasi. ERP menerapkan sistem yang standar, dimana semua divisi akan menggunakan sistem dengan cara yang sama. Dengan demikian, operasional perusahaan akan berjalan dengan lebih efisien dan efektif.
       Standarisasi Data dan Informasi. Database terpusat yang diterapkan pada ERP, membentuk data yang standar, sehingga informasi dapat diperoleh dengan mudah dan fleksibel untuk semua divisi yang ada dalam perusahaan

Kerugian dan Kelemahan
Enterprise Resource Planning (ERP)
Kerugian yang mungkin terjadi ketika salah menerapkan ERP antara lain adalah:
       Strategi operasi tidak sejalan dengan business process design dan pengembangannya
       Waktu dan biaya implementasi yang melebihi anggaran
       Karyawan tidak siap untuk menerima dan beroperasi dengan sistem yang baru
       Persiapan implementation tidak dilakukan dengan baik
       Berkurangnya fleksibilitas sistem setelah menerapkan ERP
Beberapa kelemahan ERP juga perlu diperhatikan. Kelemahan-kelemahan dari ERP adalah sebagai berikut (Jogiyanto, 2003) :
       Implementasi ERP sangat sulit karena penerapannya yang terintegrasi dan organisasi harus merubah cara mereka berbisnis. Kesulitan penerapan ERP ditambah dengan adanya resistance to change dari personil yang terkena imbasnya akibat perubahan proses dari bisnis.
       Biaya implementasi ERP yang sangat mahal
       Organisasi hanya memikirkan manfaat yang besar dari penerapan ERP tetapi tidak mempersiapkan personilnya untuk berubah
       Permasalahan lainnya adalah pada personil yang tiba-tiba dibebani dengan tanggung jawab yang lebih besar dengan kesiapan yang kurang baik mental maupun keahliannya.
Software Enterprise Resource Planning (ERP)
Berikut ini akan dibahas 3 software ERP yang ada pada saat ini.
       AXAPTA
Micfosoft Axapta yang saat ini dikenal dengan nama Micfosoft Dynamics Ax adalah sebuah aplikasi bisnis yang dilengkapi banyak fungsi terpadu. Mulai dari modul manufacturing, supply chain management, financial management, sampai dengan business analysis. Sebagaimana software ERP yang lain, Axapta dapat megintegrasikan berbagai bagian dalam perusahaan dan mempercepat penerimaan informasi dari masing-masing bagian sehingga dapat membantu manager dalam pengambilan keputusan. Microsoft Dynamics Ax ini sangat cocok bila digunakan pada perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi dan akan sangat membantu bagi perusahaan yang memiliki multi lokasi.
  
Microsoft Dynamics AX terbagi kedalam berbagai kategori, yaitu : Modul Financial ( buku besar, piutang, dan kewajiban ), Modul Distributon ( pesanan pembeli , persediaan, dan kebutuhan barang baku ), Modul Project ( manajemen proyek )
       ORACLE ERP
Basis data Oracle adalah basis data relasional yang terdiri dari kumpulan data dalam suatu system manajemen basis data RDBMS. Perusahaan perangkat lunak Oracle pertama kali dikembangkan pada tahun 1977 dan hingga saat ini Oracle memasarkan jenis basis data yang dapat digunakan pada berbagai jenis dan merk platform seperri Mac, LINUX dan Windows, namun yang lebih ditekankan adalah platform menengah seperti UNIX dan LINUX. Hingga saat ini Oracle telah mengeluarkan versi terbarunya yaitu Oracle 11g Modul yang terdapat dalam Oracle adalah : Inventary, pembelian, pengelolaan pesanan, BOM, WIP, penetapan biaya, ASCP, MRP, ODP, WMS, AP, AR, GL, FA, CM.
       SAP
SAP adalah perusahaan software terbesar keempat di dunia yang berpusat di Jerman dan berdiri sejak tahun 1972. SAP menawarkan solusi ERP lengkap dengan modul yang terintegrasi untuk CRM dan SCM. Mereka memiliki solusi yang komprehensif untuk mengatasi kebutuhan industry terutama manufaktur. SAP dapat membantu pengguna dalam mengangani Customer Relationship Management, ERP , Product Lifecycle, Supply Chain Management, dan Supplier Relationship Management. SAP mengutamakan produknya bagi perusahaan kelas menengah ke atas.

SCM (Supply Chain Management)

Definisi
            Supply Chain Management adalah koordinasi sistem strategis fungsi bisnis tradisional dan taktik seluruh fungsi-fungsi bisnis dalam suatu perusahaan tertentu dan di seluruh perusahaan dalam rantai pasokan, untuk tujuan meningkatkan kinerja jangka panjang perusahaan individu dan pasokan rantai secara keseluruhan (Mentzer et. al., 2001) .pengertian lain dari supply chain management strategi rantai suplai yang memerlukan totalitas  hubungan dalam rantai tersebut yang bekerja sama secara efisien untuk menciptakan kepuasan pelanggan di titik akhir. Sebagai konsekuensi biaya harus diturunkan dan memfokuskan perhatian pada nilai tambah.
            Berdasarkan kedua definisi tersebut bisa dikatakan bahwa supply chain management adalah suatu system antar fungsi-fungsi bisnis dalam suatu organisasi yang berperan dalam mengelola tugas-tugas yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan pelanggan mulai dari penyediaan bahan mentah hingga pengiriman barang kepada pelanggan

Tujuan utama dari SCM adalah:
1.                  penyerahan / pengiriman produk secara tepat waktu demi memuaskan konsumen
2.                  mengurangi biaya
3.                  meningkatkan segala hasil dari seluruh supply chain (bukan hanya satu perusahaan)
4.                  mengurangi waktu
5.                  memusatkan kegiatan perencanaan dan distribusi

Area cakupan SCM adalah :
          Pengembangan Produk : Melakukan riset pasar, merancang produk baru, melibatkan supplier dalam perancangan produk baru.
          Pengadaan : Memilih supplier mengevaluasi kinerja supplier, melakukan pembelian bahan baku dan komponen, memonitor supply risk, membina dan memelihara hubungan dengan supplier.
          Perencanaan dan Pengendalian : Demand planning, peramalan permintaan, perencanaan kapasitas, perencanaan produksi dan persediaan.
          Produksi : Eksekusi produksi, pengendalian kualitas.
          Distribusi : Perencanaan jaringan distribusi, penjadwalan pengiriman, mencari dan memelihara hubungan dengan perusahaan jasa pengiriman, memonitor service level di tiap pusat distribusi

CRM (Customer relationship Management)
Customer Relationship Management (CRM) adalah sebuah pendekatan untuk mengelola interaksi perusahaan dengan pelanggan saat ini dan masa depan. Ini sering melibatkan menggunakan teknologi untuk mengatur, mengotomatisasi, dan sinkronisasi penjualan, pemasaran, layanan pelanggan, dan dukungan teknis.
Title: Customer Relationship Management(CRM)

Karakteristik CRM

CRM adalah fitur berorientasi pelanggan dengan respon layanan berdasarkan masukan pelanggan, satu-ke-satu solusi untuk kebutuhan pelanggan, komunikasi online langsung dengan pelanggan dan customer service center yang dimaksudkan untuk membantu pelanggan memecahkan masalah mereka. Ini mencakup fungsi-fungsi berikut:
       Penjualan kekuatan otomatisasi, yang mengimplementasikan analisis promosi penjualan, mengotomatiskan pelacakan sejarah rekening klien untuk penjualan berulang atau penjualan di masa depan, dan сoordinates penjualan, pemasaran, call center, dan outlet ritel.
       Teknologi data warehouse, digunakan untuk informasi transaksi agregat, untuk menggabungkan informasi dengan produk CRM, dan untuk memberikan indikator kinerja utama.
       Manajemen kesempatan yang membantu perusahaan untuk mengelola pertumbuhan tak terduga dan permintaan, dan menerapkan model peramalan yang baik untuk mengintegrasikan sejarah penjualan dengan proyeksi penjualan.
       Sistem CRM yang melacak dan mengukur kampanye pemasaran melalui jaringan ganda, pelacakan analisis pelanggan dengan klik pelanggan dan penjualan.

Dampak Terhadap Kepuasan Pelanggan

Menurut Bolton, kepuasan pelanggan memiliki implikasi signifikan bagi kinerja ekonomi perusahaan, karena telah ditemukan untuk meningkatkan loyalitas pelanggan dan perilaku penggunaan dan mengurangi keluhan pelanggan, dan kemungkinan kaburnya pelanggan.

Pelaksanaan CRM cenderung memiliki efek pada kepuasan pelanggan untuk setidaknya tiga alasan :

Pertama

Perusahaan dapat menyesuaikan penawaran mereka untuk setiap pelanggan. Dengan mengumpulkan informasi di interaksi pelanggan dan memproses informasi ini untuk menemukan pola yang tersembunyi, aplikasi CRM membantu perusahaan menyesuaikan penawaran mereka untuk menyesuaikan dengan selera individu pelanggan mereka.
Kustomisasi ini meningkatkan persepsi kualitas produk dan layanan dari sudut pandang pelanggan, dan karena kualitas yang dirasakan adalah penentu kepuasan pelanggan, berikut bahwa aplikasi CRM secara tidak langsung mempengaruhi kepuasan pelanggan.
Baru-baru ini, penelitian telah dilakukan untuk menunjukkan bagaimana perusahaan-perusahaan besar menyesuaikan gambar dan produk mereka, terutama dalam pembagian olahraga, untuk mendapatkan respon terbaik dari target konsumen. Misalnya, perusahaan seperti Target dan Walmart mencari sponsor dari perusahaan auto-racing.

Kedua

Aplikasi CRM memungkinkan perusahaan untuk menyediakan tepat waktu, pengolahan akurat pesanan pelanggan dan permintaan dan manajemen berkelanjutan dari rekening nasabah. Misalnya, Piccoli dan Applegate (2003) membahas bagaimana Wyndham menggunakan alat IT untuk memberikan pengalaman layanan yang konsisten di berbagai properti untuk pelanggan.
Kedua kemampuan ditingkatkan untuk menyesuaikan dan mengurangi variabilitas dari pengalaman konsumsi meningkatkan persepsi kualitas, yang pada gilirannya positif mempengaruhi kepuasan pelanggan.

Ketiga

Aplikasi CRM juga membantu perusahaan mengelola hubungan pelanggan secara lebih efektif di seluruh tahapan inisiasi hubungan, pemeliharaan, dan pemutusan

Fungsi-fungsi dalam CRM

Sebuah sistem CRM harus bisa menjalankan fungsi :
       Mengidentifikasi faktor-faktor yang penting bagi pelanggan.
       Mengusung falsafah customer-oriented (customer centric).
       Mengadopsi pengukuran berdasarkan sudut pandang pelanggan.
       Membangun proses ujung ke ujung dalam melayani pelanggan.
       Menyediakan dukungan pelanggan yang sempurna.
       Menangani keluhan/komplain pelanggan.
       Mencatat dan mengikuti semua aspek dalam penjualan.
       Membuat informasi holistik tentang informasi layanan dan penjualan dari pelanggan.
 
Terdapat beberapa tahapan atau langkah dalam CRM, berikut ini adalah tahapan tahapan dalam CRM:
                     Menentukan tujuan CRM suatu organisasi
                     Meng-edukasi departemen yang terkait
                     Mencari informasi pelanggan
                     Mendesain data model
                     Mempelajari dan memilih solusi CRM
                     Menentukan autoritas dan jalur tanggung jawab
                     Menjalankan pilot project
                     Komunikasi langsung dengan pelanggan
                     Melakukan survey terhadap kepuasan pelanggan
                     Mengumpulkan kembali umpan balik dari pelanggan
                     Menganalisa umpan balik dan mendokumentasikannya
                     Mengimplementasikan metode baru
Tahapan tahapan tersebut bisa dikatakan sebagai sekumpulan tugas yang saling berkaitan. Tugas tugas tersebut tentu saja memerlukan actor untuk menjalankannya dan dalam kaitan tersebut seluruh departemen menjadi actor khususnya bagi departemen yang berhubungan langsung dengan pelanggan seperti departemen pemasaran, pelayanan pelanggan ,dll.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar