Pengertian E-Commerce
E-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana
cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekadar perniagaan tetapi
mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah,
lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-commerce
juga memerlukan teknologi basisdata
atau pangkalan
data (databases), surat
elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non komputer yang lain
seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk
e-dagang ini
Perkembangan E-Commerce di indonesia
Perkembangan bisnis e-commerce di Indonesia melesat
dalam lima tahun terakhir. Hasil riset yang diprakarsai oleh
Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA), Google Indonesia, dan TNS
(Taylor Nelson Sofres) memperlihatkan bahwa tahun 2013 nilai pasar
e-commerce Indonesia mencapai US$8 miliar (Rp 94,5 triliun) dan di
tahun 2016 diprediksi naik tiga kali lipat menjadi US$25 miliar (Rp
295 triliun).
Potensi ini dibarengi dengan jumlah pengguna
internet yang mencapai angka 82 juta orang atau sekitar 30 persen
dari total penduduk di Indonesia.
Ini membuat pasar
e-commerce menjadi tambang emas yang sangat menggoda bagi sebagian
orang yang bisa melihat potensi ke depannya. menjelang pelaksanaan
pasar bebas Asean (MEA) di akhir 2015, banyak pengamat yang
memprediksi bahwa Indonesia akan menjadi market yang potensial bagi
negara lain untuk menjual barangnya,
salah satu langkah untuk
berbenah a -Found adalah dengan memaksimalkan potensi bisnis
e-commerce yang telah terbukti pertumbuhannya terus meningkat.
Apalagi, jual-beli online ini hanya butuh modal kecil namun hasilnya
sungguh luar biasa (low cost high impact).
selama ini dikenal dua kategori dalam e-commerce,
yakni Classified Media dan Transaction Platform. Untuk yang
terakhir E-Commerce memiliki beberapa jenis, yaitu:
– Business to business (B2B):
Bisnis antara perusahaan dengan perusahaan lain
– Business to consumer (B2C):
Retail, sifatnya melayani pelanggan yang bervariasi
– Consumer to consumer (C2C):
Sifarnya lelang (auction)
– Government: G2G, G2B, G2C,
melakukan layanan terhadap perusahaan untuk
keperluan bisnis hingga melayani masyarakat
“sebagai contoh Bukalapak merupakan marketplace
(C2C) yang melibatkan pelapak dan pembeli secara langsung.
Masing-masing media tersebut memiliki keunggulan dan kelemahannya,”
Manfaat E-Commerce :
- Revenue stream baru
- Market exposure, melebarkan jangkauan
- Menurunkan biaya
- Memperpendek waktu product cycle
- Meningkatkan customer loyality
- Meningkatkan value chain
Data idEA menyiratkan
bahwa di akhir 2015 pengguna internet di Indonesia akan mencapai 125
juta orang, sebuah lonjakan besar dari 55 juta pengguna tahun 2012.
Pengamatan ini berdasarkan pertumbuhan kelas menengah yang makin luas
sekaligus menjadi kekuatan pendorong yang sangat besar.
Model-Model E-Commerce di Indonesia
- Iklan Baris, merupakan salah satu bentuk e-commerce yang tergolong sederhana, bisa dianggap sebagai evolusi dari iklan baris yang biasanya ditemui di koran-koran ke dalam dunia online. Penjual yang menggunakan social media atau forum untuk beriklan, biasanya tidak bisa langsung menyelesaikan transaksi pada website yang bersangkutan. Namun penjual dan pembeli harus berkomunikasi secara langsung untuk bertransaksi. Contoh iklan baris: OLX.co.id (sebelumnya Tokobagus), Berniaga, dan FJB-Kaskus.
- Retail, merupakan jenis e-commerce yang di mana semua proses jual-beli dilakukan melalui sistem yang sudah diterapkan oleh situs retail yang bersangkutan. Oleh karena itu, kegiatan jual-beli di retail relatif aman, namun biasanya pilihan produk yang tersedia tidak terlalu banyak, atau hanya fokus ke satu-dua kategori produk. Contoh retail: Berrybenzka, Zalora, dan Lazada.
- Marketplace, bisa dianggap sebagai penyedia jasa mall online, namun yang berjualan bukan penyedia website, melainkan anggota-anggota yang mendaftar untuk berjualan di website marketplace yang bersangkutan. Marketplace umumnya menyediakan lapisan keamanan tambahan untuk setiap transaksi yang terjadi, seperti sistem pembayaran escrow atau lebih umum dikenal sebagai rekening bersama. Jadi setiap terjadi transaksi di dalam sistem marketplace tersebut, pihak marketplace akan menjadi pihak ketiga yang menerima pembayaran dan menjaganya hingga produk sudah dikirimkan oleh penjual dan diterima oleh pembeli. Setelah proses pengiriman selesai, barulah uang pembayaran diteruskan ke pihak penjual.
Kunci Sukses dalam E-Commerce
Dalam banyak kasus, sebuah perusahaan e-commerce
bisa bertahan tidak hanya mengandalkan kekuatan produk saja, tapi
dengan adanya tim manajemen yang handal, pengiriman yang tepat waktu,
pelayanan yang bagus, struktur organisasi bisnis yang baik, jaringan
infrastruktur dan keamanan, desain situs web yang bagus, beberapa
faktor yang termasuk:
- Menyediakan harga kompetitif
- Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan ramah.
- Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas.
- Menyediakan banyak bonus seperti kupon, penawaran istimewa, dan diskon.
- Memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian.
- Menyediakan rasa komunitas untuk berdiskusi, masukan dari pelanggan, dan lain-lain.
- Mempermudah kegiatan perdagangan
Memulai Perdangan Elekronik
Banyak pertanyaan yang masih mengganjal pada
kebanyakan pelaku bisnis konvensional yang akan mengembangkan
bisnisnya melalui internet. Yang jelas pelaku bsinis utamanya akan
mempertimbangkan untung-ruginya jika bisnis dikembangkan melalui
internet. Pertanyaan yang sering muncul misalnya seperti terangkum
berikut ini:
- Seberapa besar manfaat (keuntungan) yang diperoleh dari e-commerce ini?
- Bagaimana aturan main atau prosedur bisnisnya?
- Berapa lama akan berlangsung bisnis dengan cara ini?
- Bagaimana dengan resiko yang terjadi
- Bagaimana jaminan keabsahan dan perlindungan hukum dari transaksi perdangan ini?
- Siapa saja para konsumennya?
Masalah E-Commerce
- Penipuan dengan cara pencurian identitas dan membohongi pelanggan.
- Hukum yang kurang berkembang dalam bidang e-commerce ini.
Aplikasi bisnis
Beberapa aplikasi umum yang berhubungan dengan
e-commerce adalah:
- E-mail dan Messaging
- Content Management Systems
- Dokumen, spreadsheet, database
- Akunting dan sistem keuangan
- Informasi pengiriman dan pemesanan
- Pelaporan informasi dari klien dan enterprise
- Sistem pembayaran domestik dan internasional
- Newsgroup
- On-line Shopping
- Conferencing
- Online Banking/internet Banking
- Product Digital/Non Digital
- Online SEO
KEUNTUNGAN DAN KEKURANGAN DARI E-COMMERCE
Dalam implementasinya, keuntungan dari e-commerce
tidak saja dirasakan oleh para pebisnis tetapi juga dapat dirasakan
oleh konsumen, masyarakat luas dan pemerintah. Di bawah ini merupakan
gambaran keuntungan dan kekurangan dari e-commerce yang dirangkum
dalam tiga bagian, dalam prespektif produsen, konsumen serta
masyarakat dan pemerintahan. Adapun keuntungan e-commerce pada
produsen adalah:
– Memberikan kesempatan kepada produsen untuk
meningkatkan pemasaran produk/servicenya secara global.
– Mengurangi penggunaan paper/kertas di berbagai
aktifitas mulai dari tahapan desain, produksi, pengepakan,
pengiriman, distribusi hingga marketing.
– Mengurangi waktu delay dari pengiriman dan
penyimpanan karena antara sistem produksi, pengepakan, penyimpanan
dan distribusi terkoneksi secara online.
– Membantu perusahaan-perusahaan yang memproduksi
produk/service yang sangat spesifik yang tidak dapat dipasarkan dalam
bisnis secara fisik, karena keterbatasan konsumen, tempat dan biaya
promosi yang tinggi.
– Mengurangi waktu dan biaya prosmosi dari
produk/service yang dipasarkan karena tersedianya informasi secara
menyeluruh di internet sepanjang waktu. Adapun keuntungan e-commerce
pada konsumen adalah:
– Memberikan kesempatan konsumen yang berada di
belahan dunia manapun untuk dapat menggunakan sebuah produk/service
yang dihasilkan dari belahan dunia yang berbeda dan melakukan
transaksi dan meraih informasi dari pihak pertama sepanjang tahun.
– Memberikan kesempatan konsumen untuk mendapatkan
produk/service terbaik dari berbagai pilihan yang ada karena konsumen
mendapat kesempatan untuk memilih berbagai jenis produk/service
secara langsung.
– Memberikan kesempatan bagi konsumen yang
terpisah tempat tinggalnya dari produsen untuk berinteraksi,
berdiskusi dan bertukar pengalaman. Sehingga akan sangat
menguntungkan produsen untuk meningkatkan kualitas produk/servicenya
sesuai dengan yang diinginkan oleh konsumen. Adapun keuntungan
e-commerce pada masyarakat dan pemerintah adalah:
– Semakin banyak manusia yang bekerja dan
beraktifitas di rumah dengan menggunakan internet berarti mengurangi
perjalanan untuk bekerja, belanja dan aktifitas lainnya, sehingga
mengurangi kemacetan jalan dan mereduksi polusi udara.
– Meningkatkan daya beli dan kesempatan masyarakat
untuk mendapatkan produksi/service yang terbaik karena perusahaan
yang mengeluarkan produk/service dapat menjualnya lebih murah karena
biaya produksi yang rendah.
– Mengurangi pengangguran karena masyarakat
semakin bergairah untuk berbisnis karena cara kerja yang gampang dan
tanpa modal yang besar.
– Meningkatkan daya kreatifitas masyarakat,
berbagai jenis produk dapat dipasarkan dengan baik, sehingga akhirnya
juga membantu pemerintah untuk menggairahkan perdagangan khususnya
usaha kecil menengah. Secara umum, implementasi e-commerce dalam
bisnis dapat meningkatkan kualitas dari produk/service serta
menurunkan biaya produksi yang akhirnya akan menurunkan harga
penjualan. Ketika konsumen dapat memilih produk/service yang terbaik
baginya, produsen terus semakin berlomba meningkatkan kualitas dari
produk/service yang ada dan terus mencari ide-ide baru yang disukai
pasar serta berusaha mengurangi biaya produksi agar tetap mendapatkan
harga produk/service yang terjangkau. Jika siklus ini berjalan dengan
baik, tingkat produksi dan kualitas akan terus meningkat, ragam dari
produk/service akan semakin banyak dan harga akan semakin terjangkau.
Selain itu semakin menumbuhkan kreatifitas dan keberanian bagi pemula
bisnis untuk memulai usahanya karena setiap orang dapat memulai
bisnisnya walau sekecil apapun dan sebegitu spesial produk/service
yang dihasilkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar